Sebuah kisah antara Aku dan Putih

September 07, 2014

Sebuah kisah antara aku dan putih

Putih selalu datang dan memberikan cahayanya kekehidupanku, walau akhirnya putih meninggalkanku karna kegelapan yang ku miliki, sampai-sampai aku menganggap bahwa ungkapan rasa cinta hanyalah sekedar luapan emosi / bentuk kemarahan saja, karena cinta dan benci bukanlah suatu lawan kata, tetapi hanya seperti dua sisi mata uang. Cinta dan benci membawa emosi dan gairah yang sama, hanya saja yang satu positif dan yang lainnya negatif. Begitu besarnya rasa cintaku kepada putih hingga tak ingin putih sampai terpengaruh dan hancur karna kegelapanku, karena aku mengerti bahwa bentuk terbesar dari cinta adalah pengorbanan. Aku merelakan kebahagiaan demi melihat putih jauh dari luka.




Pada dasarnya kita selalu punya pilihan untuk bertahan untuk berjuang bersama dan pergi seakan tidak ada apa-apa, tapi aku menginginkan agar putih untuk pergi dan mencari sosok yang lebih pantas dari aku, dan tidak bisa dipungkiri bahwa dihatiku masih ada bagian yang menginginkan putih untuk memilih bertahan dan berjuang untuk hubungan kami. Tapi aku tidak bisa mengatakan itu kepada putih, karna akan sangat menyakitkan bila kata itu terdengar putih, dan rasa itu yang membunuhku.





Aku tidak menerima permintaanku ditolak putih, tapi aku sadar bahwa tidak mudah untuk merubah rasa cinta menjadi benci agar putih bisa meninggalkanku, bahkan putih tetap menginginkan agar tetap bisa berteman denganku, bukan itu yang aku inginkan. Aku hanya ingin putih tau bahwa sudah tidak ada lagi hal baik didiriku, aku merasa bahwa hal baik didiriku sudah lama hilang dan seharusnya putih meninggalkanku tanpa menoleh lagi, dan aku beranggapan bahwa hanya ada hitam dan putih, tidak ada abu-abu. sehinggaku memilih untuk pergi dan memutuskan semua hubungan dengan putih. tidak dapat dipungkiri pada akhirnya aku menyalahkan putih karna meninggalkanku..





NB: Bukan kisahnyata, cuma mengadopsi dari lagi Slipknot - Snuff





Selamat Membaca
First
0 Komentar