Peristiwa pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat ke 35, John Fitzgerald Kennedy, sampai saat ini masih gelap berselimut konspirasi. Berbagai teori bermunculan tentang siapa bertanggung jawab atas insiden 49 tahun lalu itu, seperti dikutip dari situs www.wikipedia.org.
Ramai orang-orang membicarakan insiden pembunuhan Kennedy pada 22 November 1963. Saat itu dia sedang melakukan lawatan ke Negara Bagian Texas. Saat itu rombongan kepresidenan melakukan iring-iringan di Ibu Kota Dallas. Pemimpin negara dan istrinya, Jacqueline Bouvier Kennedy, berada dalam mobil tanpa atap sambil melambaikan tengan kepada seluruh warga di pinggir jalan. Tiba-tiba presiden ditembak di kepala dan bersimbah darah. Dia tewas dalam pangkuan ibu negara. Supir mobil pun langsung tancap gas.
Hingga saat ini, insiden itu masih menjadi perdebatan terutama menyangkut siapa bertanggung jawab membunuh Kennedy, karena sampai sekarang tidak pernah terungkap.
Menurut hasil penyelidikan Komisi Warren, mereka tidak menemukan konspirasi dalam pembunuhan John F. Kennedy. Tetapi warga Amerika tidak percaya begitu saja dan malah menuduh satuan tugas itu sengaja menutupi fakta.
Setidaknya ada 12 teori konspirasi tentang pembunuhan itu. Tudingan pertama diarahkan kepada kelompok ekstremis sayap kanan. Tersangka pembunuh, Lee Harvey Oswald, dianggap menjadi bagian kelompok ini. Menurut perkiraan, operasi pembunuhan itu didanai oleh bos mafia Carlos Marcello dan pengusaha Clay Shaw. Keduanya berasal dari New Orleans. Tetapi motif grup itu tidak terungkap sampai saat ini.
Teori kedua melibatkan CIA. Menurut beberapa pihak, Lee Harvey Oswald adalah agen rahasia yang awalnya bertugas dalam operasi anti-Kuba. Diduga dia disiapkan sebagai eksekutor karena badan intelijen itu disalahkan oleh Kennedy habis-habisan karena gagal mencegah insiden Teluk Babi. Allen Dulles, Direktur CIA saat insiden itu terjadi, langsung dipecat oleh presiden Amerika itu.
Sementara pihak lain menyatakan Kennedy dibunuh oleh pemerintahan bayang, terdiri dari beberapa konglomerat dan politisi sayap kanan karena tidak sepakat dengan kebijakan dia dalam bidang ekonomi dan demi meningkatkan keterlibatan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam.
Selain itu, Kennedy sengaja dibunuh lantaran dia menolak menyetujui pembangunan kompleks industri persenjataan buat menyokong operasi militer di Vietnam dan negara lainnya guna menangkal penyebaran pengaruh komunisme dan Uni Soviet.
Dinas pengawal kepresidenan Amerika Serikat, Secret Service, termasuk dalam daftar konspirasi karena dianggap membiarkan Kennedy menumpangi mobil tanpa atap dengan tingkat keamanan rendah. Par ajudan juga dianggap tidak sepenuhnya melindungi presiden.
Tetapi hal itu dibantah oleh sang supir, Sam Kinney. Dia mengatakan Kennedy justru meminta melepas atap mobil kepresidenan.
Kemungkinan lain, pembunuhan itu didalangi oleh orang-orang Kuba yang meninggalkan negara mereka lantaran tidak sepaham dengan pemimpin revolusi, Fidel Castro. Harapan mereka adalah Kennedy secepatnya dapat menyingkirkan diktator itu, tapi hal itu tidak kesampaian dan malah berakhir dengan insiden Teluk Babi. Sebagian pengamat mengatakan mereka marah dan mengatur penembakan itu.
Organisasi kejahatan macam mafia juga diduga ikut terlibat dalam pembunuhan Kennedy. Dasar mereka menghabisi presiden itu masih sama dengan orang-orang Kuba yang lari menghindari pemerintahan Fidel Castro. Mereka kecewa atas kegagalan presiden Amerika ke 35 itu dalam menyingkirkan pemimpin revolusi Kuba itu.
Prediksi lain muncul, yakni pembunuhan Kennedy didalangi antara lain oleh intelijen Uni Soviet dan Israel. Alasan Negeri Beruang Merah menghabisi pemimpin Amerika itu banyak didasari oleh persaingan politik antara komunisme dan liberalisme.
Namun, alasan Negeri Zionis itu menghabisi Kennedy lantaran dia menekan Israel agar program nuklir Negev dihentikan. Dia juga dianggap malah bersimpati terhadap perjuangan rakyat Arab.
Mantan teknisi nuklir Israel, Mordechai Vanunu, pada 2004 mengatakan Negeri Zionis itu terlibat dalam pembunuhan Kennedy.
Mantan Presiden Amerika Serikat, Lyndon Baines Johnson, diduga terlibat dalam pembunuhan itu karena Kennedy dianggap menghalangi dia buat maju di pemilihan presiden 1964.
Pemimpin Kuba, Fidel Castro, dituding terlibat dalam pembunuhan Kennedy. Maklum saja saat itu negara itu adalah satu-satunya negara komunis paling dekat dengan Amerika Serikat. Mereka disokong penuh Uni Soviet dalam hal persenjataan dan finansial.
Meski begitu, dari seluruh teori konspirasi, tidak satupun menemukan titik terang dalam usaha pengungkapan pembunuhan presiden terkenal flamboyan itu. Semua masih gelap gulita dan mungkin tidak bakal terungkap sampai kapanpun.
0 Komentar